0 komentar

Pesona Bawah Laut Wakatobi



 Liputan6.com, Wakatobi: Kabupaten Wakatobi di Sulawesi Tenggara mempunyai kekayaan alam bawah laut yang mempesona, indah, dan unik. Terletak di pusat segitiga karang dunia, Wakatobi memiliki keanekaragaman hayati serta terumbu karang terbesar di dunia dengan 750 spesies karang dan lebih dari 900 spesies ikan.

Taman Nasional Wakatobi punya luas area sekitar 1.39 juta hektare. Secara umum, perairannya mempunyai konfigurasi mulai dari datar, melandai ke arah laut, dan bertubir curam. Karena kekayaan alam bawah laut, kawasan ini menyajikan panorama bawah laut begitu menawan dan bagus sebagai tempat kegiatan menyelam.

Ikan-ikan yang dapat di lihat di bawah lau wakatobi antara lain lion fish dan clown fish atau yang lebih dikenal dengan nemo. Jika beruntung, dapat melihat sperm whale, paus putih. Paus putih kerap singgah di Wakatobi ketika belahan bumi lain membeku. Sebab di Wakatobi melimpah akan alga, udang, dan plankton.

0 komentar

Potensi Wisata alam di Sulawesi Tengah

Kota Palu
Objek Pariwisatanya adalah :
-Talis Beach
-Pantai Taman Ria
-Pantai Talise
-Pantai Tumbelaka
-Pantai Buluri
-Pantai Mamboro
-Gunung Gawalise
-Taman Nasional Lore Lindu

Kabupaten Donggala
Objek Pariwisatanya adalah:
-Kapopo (Home Stay and Park)
-Pulau Pasoso
-Pusentasi
-Tanjung Karang


0 komentar

Wakatobi Island ( Wisata Laut ),Sulawesi Tenggara, Indonesia


Wakatobi Island
Sebuah daerah yang berlokasi di Laut Banda Sulawesi Tenggara merupakan Daerah tujuan wisata yang sangat fantastis sebagai wisata selam dan Wisata Laut yang di miliki indonesia tercinta.
Keajaiban Laut Bawah dan terumbu karang terbaik di dunia menjadikan wakatobi sebagai salah satu tujuan wisata ( wisata menyelam khususnya ) yang wajib anda kunjungi bagi anda pecinta Diving.

0 komentar

Sejarah Buton dengan Arung Palaka




BUTON – Mungkin tak banyak yang tahu kalau Pulau Buton (kadang disebut Butung), pernah menjadi tempat pelarian Arung Palakka dari kejaran pasukan Sultan Hasanudin. Pelajaran sejarah yang pernah singgah tatkala kecil dulu paling hanya menjabarkan kalau si pangeran berambut panjang ini hanyalah seorang pengkhianat.
Ia berlari mencari bantuan VOC dan melawan pahlawan Indonesia. Tapi apakah kita tahu bahwa ternyata buat sebagian orang—khususnya orang Bone dan Buton—Arung Palaka bukanlah sosok jahat, yang seperti didiskreditkan sekarang ini.

0 komentar

VOC Dalam Sejarah Buton

KAPTEN Apollonius Scotte atas nama Gubernur Jenderal Kompeni (VOC) mengadakan persekutuan abadi dengan Sultan La Elangi dari Buton pada tahun 1613. Kesultanan Buton terdiri dari pulau-pulau yang meliputi Buton, Muna, Kabaena, dan gugusan pulau Tukang Besi alias Wakatobi (Wanci, Kaledupa, Tomia, Binongko), dan beberapa pulau kecil (seperti Pulau Makasar di Kota Baubau), serta wilayah daratan semenanjung Sulawesi, yakni Rumbia dan Poleang.
Buton adalah sebuah kerajaan yang terbentuk pada abad ke-14 atau 15. Kerajaan ini didirikan oleh para pendatang dari Johor. Pada masa-masa awal telah terjalin hubungan dengan Kerajaan Majapahit di Jawa. Ratu pertama kawin dengan Pangeran Sibatara dari Majapahit. Anak laki-laki Ratu Bulawambona, raja kedua, bernama Bataraguru. Ketika menjadi raja ketiga, ia mengunjungi keraton Majapahit. Demikian pula dengan putranya, Tuarade, raja keempat Buton, juga mengunjungi Majapahit.

0 komentar

MESJID KERATON BUTON SEJARAH LUBANG YANG BISA MENEMBUS KE MEKKAH

Mesjid Keraton Buton Sulawesi Kisah Lubang Yang Bisa Menembus MekkahMESJID KERATON BUTON SEJARAH LUBANG YANG BISA MENEMBUS KE MEKKAH. Sulawesi Tenggara - Masjid Agung Keraton Buton di Sulawesi Tenggara, merupakan peninggalan Kerajaan Islam Buton. Masjid ini punya kisah mengenai 'lubang yang menuju Mekkah'. Penasaran? Masjid Agung Keraton Buton juga dikenal sebagai Masjid Agung Wolio. Baca juga [VIDEO] PENEMBAKAN DI PREMIER FILM TERBARU BATMAN 'THE DARK KNIGHT RISES' TEWASKAN 14 ORANG. Masjid ini berada di Kota Bau-bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Bila melihat sekilas, masjid ini tampak biasa saja.

Dengan bentuk persegi panjang, masjid tertua di Sulawesi Tenggara ini memiliki arsitektur yang sederhana. Tidak seperti Masjid Istiqlal di Jakarta atau Masjid Dian Al Mahri (Kubah Emas) yang memiliki bentuk bangunan yang megah. Masjid yang sudah mengalami pemugaran sejak pemerintahan Sultan Buton ke-37 pada tahun 1930 ini memiliki 12 pintu di keempat sisinya dan 12 jendela di bagian atas. Maksud dari jumlah pintu dan jendela tersebut adalah menyesuaikan dengan jumlah pintu pada Benteng Wolio yang juga berjumlah 12. Ya, dari luar masjid ini memang terlihat biasa saja.